Korban Berinisial F didampingi Kakak dan Perwakilan YNDN Berjalan di Halaman Mapolresta Pontianak |
Berita Line, Pontianak - Direktur YNDN, Devi Tiomana menuturkan seorang siswi SMK Negeri Pontianak yang menjadi korban kasus asusila berawal karena di hipnotis.
"Korban datang ke kita pada hari Kamis kemarin, dia dalam keadaan shock sekali, maka sebelum melaporkan kita coba lakukan pemulihan psikologinya terlebih dahulu," ujar Devi pada Senin (30/5/2016).
Selain itu korban yang merupakan anak yatim ini mau melapor berkat dukungan dari teman-temannya dan setelah secara perlahan di lakukan pemulihan psikologisnya.
Korban adalah siswi magang di lembaga pendidikan yang berada di Pontianak Tenggara, Kota Pontainak.
"Pengakuan korban, dihipnotis oleh pelaku yakni berinisal DP, yang katanya juga seorang dosen. Informasinya pelakunya ini memiliki keahlian hipnoterapi dan korban saat ini dibiayai oleh kakaknya. Mamanya sudah meninggal dunia dan bapaknya sedang dalam keadaan sakit," katanya.
Devi juga menegaskan kalau korban itu sudah menjadi korban asusila.
"Korban menceritakan peristiwa tersebut terjadi saat jam magang berlangsung yakni tanggal 20 Mei 2016 sekitar pukul 10.00-11.00 WIB di tempat tersebut, saat ditemukan rekan-rekan sesama magang korban dalam keadaan terbaring," katanya.
Korban yang berhijab terlihat hanya diam dan mencoba menutup mukanya saat bertemu sejumlah wartawan.
Sebelumnya diberitkanan, Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Andi Yul Lapawesean mengaku mendapatkan laporan pengaduan dari siswi SMK Negeri di Kecamatan Pontianak Utara, yang diduga menjadi korban asusila.
Siswi berinisal F menjadi korban asusila di lembaga pendidikan yang berada di Pontianak Tenggara pada 20 Mei 2016 lalu.
Post a Comment