BERITA LINE, TANJUNGPINANG - Sosialisasi tertib berlalulintas yang dilakukan tim gabungan di simpang tiga Pulau Dompak, Tanjungpinang, Kamis (10/3/2016) pagi, membuat panik para pegawai.
Para pegawai yang berkantor di Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak Tanjungpinang mengira sosialisasi tersebut adalah kegiatan razia.
Alhasil, ratusan pegawai yang tidak mengetahui kegiatan sosialisasi tersebut terkejut dan mengurungkan niatnya untuk terus melintas ke Dompak.
Mereka memilih meminggirkan kendaraannya dan berpura-pura tidak menghiraukan beberapa petugas yang menyuruh mereka untuk terus bergerak.
Kondisi ini membuat ratusan pegawai tampak berkerumun di pinggir jalan sepanjang 100 meter dari lokasi sosialisasi.
Sebagian pegawai itu terlihat masih duduk di atas sepeda motornya.
Sementara sebagian lainnya sudah turun dan berdiri berkelompok-kelompok di sepanjang sisi kiri ruas jalan.
"Ayo, lewat terus, jangan berhenti," ajak para petugas yang berjaga.
Ajakan tersebut umumnya hanya dipedulikan oleh para pegawai yakin akan kelengkapan surat kendaraan dan surat tanda izin mengemudi (SIM).
Mereka tampak terus melintas perlahan-lahan di tengah barisan para petugas.
Mereka tampak begitu tenang membiarkan diri ditanya dan dimintai kelengkapan surat-surat kendaraannya.
Beberapa petugas tampak langsung menjalankan tugasnya.
Mereka adalah anggota Satuan Polisi Lalulintas (Polantas) yang didukung oleh sejumlang anggota Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tanjungpinang dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kepri.
Para petugas ini mendekati setiap pengemudi, meminta dia menurunkan kaca mobil dan memeriksa surat-surat kendaraan dan SIM.
Petugas tersebut kemudian terdengar mengingatkan para pengemudi kendaraan roda empat supaya selalu tertib berlalulintas dengan mengantongi semua surat kendaraan dan SIM.
Setelah selesai memeriksa, para petugas ini membiarkan semua kendaraan roda empat itu berlalu.
Hampir tidak ada kendaraan yang ditilang saat itu.
"Kendaraannya tidak ditilang. Ini hanya kegiatan sosialisasi saja. Tetapi kok banyak pegawai tidak berani lewat. Pasti mereka takut ditilang," ucap Mentari, seorang pegawai.
Post a Comment